Kamis, 03 Juli 2008

Bodi Simpel dengan Warna Cerah

JAKARTA – Geliat modifikasi di Tanah Air dari tahun ke tahun telah menjadi sebuah fenomena jika mengikuti perkembangan industri sepeda motor. Ini lazim dilakukan bagi mereka yang mencari nilai lebih dari sebuah sepeda motor, baik dari bentuk bodi, motif warna hingga performa mesin.

Golongan penggemar modifikasi ini biasanya datang dari kalangan muda yang tengah mencari jati diri untuk tampil beda atau pemilik sepeda motor yang benar-benar fanatik dengan seni mengubah bentuk motor standard. Ekspresi atau gejolak mereka pun, konon kerap mewarnai sebuah proses modifikasi itu. Meski pada dasarnya modifikasi adalah proses penukaran komponen standar dengan perangkat lain, namun kecenderungan dalam mengikuti tren yang tengah in ini merupakan gejala tersendiri.
Umpamanya tren pemakaian ban yang berprofil mungil bagi anak muda yang mengidolakan konsep sepeda motor untuk konsumsi kompetisi drag bike atau balapan di trek lurus sepanjang 201 meter atau 402 meter. Belum lagi geliat kegiatan petualangan off-road roda dua dengan memakai basis sepeda motor trail yang sekarang menumbuhkan berbagai komunitas di berbagai daerah. Meski memiliki pasar terbatas, tapi sepeda motor jenis trail bisa menjadi varian pelengkap bagi ATPM untuk menyodorkan citranya sebagai perakit kendaraan segala tipe.

“Show Bike”
Secara umum, penggemar modifikasi itu terbagi atas beberapa kalangan, yakni mereka yang benar-benar menganut show bike atau spesial untuk pajangan dalam ajang kontes dan motor harian tapi diubah bentuknya dengan gaya show bike. Namun, banyak pula motor harian yang dimodifikasi untuk difungsikan menjadi teman perjalanan jarak jauh atau touring. Model ini biasanya banyak disukai oleh para pemilik sepeda motor yang tergabung dalam sebuah klub atau komunitas.
Lalu, seperti apa kira-kira tren gaya perubahan yang akan disukai para penggila modifikasi di tahun ini? Banyak acuan atau konsep yang ditawarkan sekaligus diperkirakan para modifikator atau para pemain modifikasi akan mewarnai dan merebut simpati khususnya kalangan muda.
Untuk bodi, Budi Udin Fakkar, pemilik rumah modifikasi Jatayu Motorsport di bilangan Tubagus Angke, Jakarta Utara, mengungkapkan, kontur berujung lancip diyakini akan menjadi pilihan utama, baik untuk sepeda motor jenis sport atau bebek (cub). “Untuk keseluruhan model bodi, gaya street fighter saya kira tahun ini akan semakin digemari. Hal itu bisa dilihat dari perkembangan modifikasi dan desain motor baru di luar negeri yang banyak menganut desain itu,” ungkapnya.
Hal itu, menurut Budi, dipertajam juga dengan kreasi lain seperti penempatan knalpot di bawah jok (under tail). Menyoal warna atau motif, pilihan cat bernuansa bunglon dengan glitter atau vernis gaya hologram akan menjadi alternatif finishing bodi karena makin membuat penampilan motor lebih eye catching.
Ditambahkan lagi, tren warna krom bisa jadi akan ditinggalkan mengingat materialnya rentan terhadap karatan. “Mungkin untuk pernik-pernik yang kecil, krom masih tetap dipakai,” ujarnya.
Budi juga mengakui bahwa perkembangan modifikasi di Indonesia terbilang cepat dan menyuguhkan banyak ragam menu. Misalnya, yang sekarang tengah menjadi perbincangan hangat dalam setiap event kontes modifikasi adalah model velg tanpa teromol yang populer dengan sebutan hubless wheel.
Namun, ia masih melihat bahwa untuk mendapatkan bearing dengan lingkaran sebesar itu cukup sulit di pasaran Indonesia. “Makanya banyak yang melakukannya dengan memakai material seadanya dengan ubahan yang saya lihat cukup miris bila dipakai untuk jalan. Mungkin kalau sekadar buat show bike sah-sah saja,” ucapnya lagi.

Warna Krom
Opini lain soal tren modifikasi bodi diungkapkan Budi Rahmanto dari gerai Performa Big Modification di Duren Sawit, Jakarta Timur, yang rajin mengikuti acara kontes modifikasi di beberapa daerah. Menurutnya, krom masih tetap bisa dijadikan salah satu kiat andalan untuk tampil beda namun dengan teknik lain, yakni krom seluruh bodi.
“Sekarang sudah ada yang bisa menyepuh bodi plastik dengan celupan krom. Ini bisa menjadi solusi untuk menambah penampilan ubahan bodi dengan kelir yang memikat,” tuturnya.
Budi menerangkan, teknik krom full bodi ini merupakan upaya lain mencari fitur baru dalam khasanah modifikasi. “Cara ini lebih mudah dilakukan dan biayanya pun tidak terlalu mahal, untuk seluruh bodi kurang lebih menghabiskan Rp 2 juta,” sebutnya.
Secara keseluruhan, dianalisis Budi, modifikasi gaya minimalis akan lebih banyak diaplikasi serta bergeser pada fungsi utilitas. “Artinya dengan beberapa ubahan tersebut masih tetap bisa dipakai nyaman untuk harian,” imbuhnya. Apalagi sekarang sudah banyak sepeda motor standar pabrikan dengan model yang mengikuti gaya modifikasi, jadilah adonan kosmetik bodi yang digunakannya pun tidak terlalu banyak.
Soal corak warna, pelaku seni di bidang pengecatan dan grafis, Tommy Gunawan yang terkenal sebagai airbrusher mengatakan, di tahun 2005, kreatifitas dan inovasi motif akan makin lebih modern. Menurut Tommy, tren warna memang selalu mendapat perhatian utama karena menyangkut kesempurnaan sebuah penampilan apalagi jika berbalut modifikasi.
Kemajuan teknologi sepeda motor yang ditandai oleh aspek rancangan bodi hingga ramuan terkini soal dapur pacu, menuntut sebuah keserasian dari motif warna yang stylish sebagai nilai jual yang tinggi. Untuk itu, water effect, marble, carbon kevlar yang dipadukan dengan airbrush disebut Tommy akan meramaikan gairah dunia painting.
“Intinya sekarang lebih menonjolkan grafis ekslusif yang rapi dan simpel. Masih ada memang yang masih mempertahankan airbrush motif tribal, tapi itu lebih cocok bagi yang memiliki motor modifikasi ekstrem,“ ulasnya.

Tidak ada komentar: